Selasa, 01 Oktober 2019

Tips Tidur Dibawah Jam 10


SUSAH TIDUR
Suara Angin Menggonggong muncul seraya berhembus ataupun dihembuskan dari kipas angin berukuran mini, Malam ini, dikamar ini, sehabis ngopi, tidak di paste, bersama Saiful Hilmi, Awal Barizqi dan teman dari Saiful Hilmi yang pernah jadi pengajar bahasa inggris ( british maupun Americanish ) di Kediri di Kampung inggris katanya tapi Rumah aslinya ada di Cirebon ( perantau sejati ) dan sekarang sudah pada pergi ke tempatnya masing-masing. Lalu kulihat jam tangan digitalku menunjukan waktu pukul satu lebih empat puluh W.I.B ( Bogor), tak ada sama sekali kurasakan ngantuk, kira-kira apa yang sebenarnya membuat diri ini susah sekali untuk tidur dibawah jam sepuluh? Padahal baiknya aku bisa tidur dibawah jam sepuluh, karena besoknya aku harus kesekolah pagi-pagi sekali untuk sempat mengikuti apel pagi atau Upacara bendera merah putih di SMPI. Tapi tunggu dulu! Aku mulai teringat perbincangan di salah satu grup W.A (what apps) yang ada di H.Pku[1] dan rasanya harus kubagi walau ada sedikit improfisasi, bawasannya : Ada seseorang yang sering tidur diatas jam sepuluh malam dan ketika orang itu bangun paginya badan pada sakit, lalu dia meminta saran ke dokter bagaimana solusinya agar dia ketika bangun itu badannya tidak merasa sakit lagi, dokter pun menyarankan supaya orang tersebut mencoba tidur dibawah jam 8, eh eh eh setelah memperaktikan saran yang diberikan oleh dokter pada dirinya ,orang itupun keesokan harinya masih saja mengeluh[2] dikarenakan pas bangun tidur ia masih saja merasakan badannya masih saja pada sakit, dia bilang lah kedokternya itu, bilangnya : “Dokter ini gimana? Solusinya yang dianjurkan sudah saya lakukan, tapi kok masih saja badan saya sakit-sakit lagi?” lalu si dokter ini balik bertanya dengan sikap yang bijak ia berkata “memangnya anda memperaktekan solusi saya dengan cara bagaimana? Coba ceritakanlah dahulu, barangkali ada yang keliru wahai pasienku..!” lalu orang itu memaparkan kejadian kronologisnya yang tentunya di T.K.P[3]begini ceritanya wahai  dokterku!Malam itu sebelum saya paginya kedokter, saya tidur diatas jam sepuluh,lalu badan pada sakit pas bangunnya, besoknya atas saran yang diberikan oleh dokter saya nyoba tidur di atas jam delapan dan paginya masih saja pegal-pegal dan sakit-sakit badanku ini. Memang jamnya jadi sedikit , tapi tetap sakit dok!” Dokter merasa curiga dan balik lagi bertanya “jam sedikit maksudnya apa?’’ kemudian orang itu, orang yang tadi yang sebagai si pelanggan atau pasien ya? Mungkin bisa juga disebut pelanggan, soal’nya dia datang lagi-datang lagi sehingga menjadi Langganan begitu, ah pokoknya si pelanggan itu memaparkan lagi begini “Jamnya dok? Gini nih.. saya punya jam weker yang kecil-kecil itu yang ada alaramnya saya punya sepuluh, lalu saya tidur diatas jam itu, lalu kata dokter biar supaya agar untuk tidak merasakan sakit badan dipagiharinya, dokter menyuruh saya agar mencoba mengurangi jumlah jamnya jadi hanya delapan saja! Alhasil tetap saja dok, paginya badanku sama seperti kemarinnya, tetap sakit!” lalu kemudian dokter membuka jas putihnya dan lalu kemudian Adzan Dzuhur telah tiba alias berkumandang “Alhamdulilla..h!” ucap sang dokter sambil bergegas pergi ke masjid dan berkata pada orang tadi “yuk ah kita ke masjid dulu kita berwudlu, cuci muka biar segar , emosi amarah sayapun biar hilang dan habis wudlu kita sholat berjama’ah, habis berjama’ah kita daftar MMA atau UFC emhh Tinju juga boleh lah ya!’’Orang yang tadi (si pelanggan) malah heran dan berkata “iya dok siap!Tapimaaf dokter, sepertinya besok saya harus tidur diatas kasur deh, jangan diatas jam! Dokterpun hanya menyeringai bibirnya senyum dan agak berkaca-kaca dua bola matanya sambil memberikan hanya bahasa isyarat yakni, Cuma ngasih jempol[4].
Berbicara so’al rumah sakit , saya teringat tentang suster-susternya yang cantik dan berpenampilan menarik. Saya membayangkan ketika susternya cantik ,wangi / harum, baik, lemah lembut, berpenampilan menarik, bersedia dijadikan istri oleh Awal Barizqi ataupun Saiful Hilmi serta suka ngasih uang (bila ada) di rumah sakit itu, mungkin bisa membuat pasien betah, kalau pasiennya laki-laki seperti si Awal Barizqi atau Saiful Hilmi nih, misal yang tadinya skitnya sedikit Cuma keseleo sedikit tapi malah di lebih-lebihkan berharap sang suster yang cantik memanjakannya seraya Kiki[5] atau iip[6] berucap “suster cakiiiittttt!!!! Pengen di usaaaaappp !!! pengen di cuntiiiiik (suntik dalam bahasa manja), pengen mimiiii cama dicuapiiiinnnn!!! Sama di telaktiiiiiirrr mobiiiiilll”Rumah sakit untung, karenapasienpun betah walau susternya sepertinya jadi tidak betah gara-gara Kiki nih.
Tapi bila susternya gak cantik dalam kurung raut muka kurang enak dipandang, kasar sikapnya, bau busuk menyengat, suka kentut sembarangan, habis makan jengkol/petay tidak sikat gigi, habis berak (BAB)[7] tidak di siram, ngupil sembarangan dan upilnya diusapin ke pasien, ringan tangan (suka pukul-pukul pasien sembarangan dengan sekencang-kencangnya) dan banyak lagi yang lainnya, belum termasuk suka pakai sendal orang atau minjam barang orang tapi gak dibalikin lagi. Naahh kubayangkan jika susternya berwujud seperti itu keadaan pasiennya gimana ya? Sepertinya Kiki yang tadi ingin dimanja malah bertingkah kebalikan yang awal tadi, dia malah berucap “suster ampun suster! Saya gak jadi sakitnya! Saya sudah sembuh! Ini kaki saya yang patah gara-gara futsal sudah saya benerin sendiri suster ! suster silahkan istirahat saja! Saya bentar lagi mau pulang saja !alhamdulillah sudah agak mendingan!(padahal baru sampai ke rumah sakitnya juga).” Dan si suster yang tak enak dipandang tersebut nyengir sambil kelihatan ada warna merah di giginya, habis makan , itu cabe kayaknya. Dan kuberfikir mungkin adanya syarat seorang suster harus berpenampilan menarik itu merupakan trik pemasaran yang ada di rumah sakit, bukan hanya itu , tapi juga demi pelayanan yang mantap jiwa mungkin, kalau kata pak Budi Dalton (pengendali syaiton) insyaallah Varokah!.
Masih Ciseeng, Masih Kemarau,masih dini hari Senin., 16 September 2019 M

Aldi Rizaldi Muis
Dokter Hewan Qurban















[1] Hand Phone , punyaku  Android merek Evercoss  Ex-stream tipe s45 harga Rp750.000,- pertama kali beli Baru bukan second  pada waktu itu tgl 08 -08-2018 (tanggal  CANTIK!)
[2] Begitulah manusia, kalau mengeluh memamng sangat mahir dan antusias sekali, padahal sudah besar , cobalah belajar untuk menghadapi semua masalah dengan kemampuan yang dipunyai. Jangan suka lebay deh! Itu kata status Facebook teman facebook ku. Bukan teman instagramku  tapinya.
[3] Tempat Kejadian Praktikum eiit, Perkara dong!
[4] Maksudnya  Dokter mengacungkan jempol (ibu jari tangan bukan ibu jari kaki, so’alnya dokter sedang  pakai sepatu) dan bukan dicopot jarinya Cuma hanya mengacungkan saja.
[5] Panggilan atas nama  Awal Barizqi
[6] Sebutan atas nama Saiful Hilmi
[7] Buang air besar  (bukan) berbagi aib besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya pembaca sangat diharapkan walaupun hanya komen "ekhem" saja ataupun cuma "oh"